- Syaikh as-Sa'di rahimahullah berkata, “Perkara paling agung yang diperintahkan Allah adalah tauhid, yang hakikat tauhid itu adalah mengesakan Allah dalam ibadah. Tauhid itu mengandung kebaikan bagi hati, memberikan kelapangan, cahaya, dan kelapangan dada. Dan dengan tauhid itu pula akan lenyaplah berbagai kotoran yang menodainya. Pada tauhid itu terkandung kemaslahatan bagi badan, serta bagi [kehidupan] dunia dan akhirat. Adapun perkara paling besar yang dilarang Allah adalah syirik dalam beribadah kepada-Nya. Yang hal itu menimbulkan kerusakan dan penyesalan bagi hati, bagi badan, ketika di dunia maupun di akhirat. Maka segala kebaikan di dunia dan di akhirat itu semua adalah buah dari tauhid. Demikian pula, semua keburukan di dunia dan di akhirat, maka itu semua adalah buah dari syirik.” (lihat al-Qawa'id al-Fiqhiyah, hal. 18)
-
ARTIKEL TERBARU
- Download Kajian Tsalatsat al-Ushul Syaikh Shalih al-Fauzan
- Mengenal Risalah al-Qawa’id al-Arba’
- Mengenal Kitab Tsalatsah al-Ushul
- Keutamaan Puasa Ramadhan
- Amalan Yang Tertolak
- 5 KAJIAN SPESIAL RAMADHAN 1434 H
- Mengenal Tiga Pondasi Islam dan Empat Kaedah Tauhid
- MENU ISTIMEWA RAMADHAN 1434 H
- Silabus Program Belajar Tauhid Jarak Jauh at-Tarbiyah
- Donasi Kegiatan Dakwah Di Sekitar Kampus UMY
KATEGORI
- Dakwah (300)
- Doa dan Dzikir (14)
- Fatwa (19)
- Hukum (61)
- Jalan Lurus (120)
- Kaidah Penting (90)
- Keutamaan (107)
- Kisah (50)
- Kitab (16)
- Pelajaran Berharga (88)
- Pemurnian Ajaran (73)
- Penjabaran (64)
- Tafsir (38)
- Ulama (18)
- Uncategorized (124)
Monthly Archives: November 2008
MEMBELAKANGI KIBLAT KETIKA KENCING
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah pernah ditanya, “Apa hukum menghadap kiblat atau membelakanginya ketika buang hajat?”. Maka beliau menjawab :
TERIMALAH TAUBAT KAMI YA ALLAH
Saudara-saudaraku, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Semua orang pasti pernah berbuat dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang rajin bertaubat kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri, janganlah kalian … Continue reading
TAFWIDH AQIDAH SALAF?
Secara bahasa tafwidh berasal dari kata ‘fawwadha’ yang artinya menyerahkan urusan (lihat Al-Mu’jam Al-Wasith, 2/705). Sedangkan yang dimaksud dengan istilah tafwidh dalam pembahasan nama dan sifat Allah adalah menyerahkan kandungan makna nama atau sifat Allah kepada Allah (lihat Al-Mujalla fi … Continue reading
BAGAIMANAKAH TATA CARA WUDHU YANG BENAR?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah pernah ditanya, “Seperti apakah tata cara wudhu yang sesuai syari’at?”. Maka beliau menjawab :
ULAMA SALAF DAN KEIKHLASAN
Seorang ulama yang mulia dan sangat wara’ (berhati-hati) Sufyan Ats Tsauri rahimahullah berkata, ”Tidaklah aku menyembuhkan sesuatu yang lebih sulit daripada niatku.” (Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim dinukil dari Ma’alim fii Thariq Thalabil ‘Ilmi, hal. 19). Yusuf bin Al Husain Ar … Continue reading
SAHIH BUKHARI DAN SAHIH MUSLIM
An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Para ulama -semoga Allah merahmati mereka- telah sepakat bahwa kitab paling sahih sesudah Al-Qur’an Al-‘Aziz adalah dua kitab sahih, yaitu Bukhari dan Muslim, dan segenap umat (Islam) benar-benar telah menerima keduanya…” (Muqadimah An-Nawawi dalam Syarh Muslim, 1/176).
PRIORITAS DALAM BELAJAR
Suatu ketika ada lelaki berjenggot lebat datang ke majelis Al-A’masy rahimahullah. Lelaki itu bertanya kepadanya tentang perkara sepele dalam shalat. Periwayat (kisah) ini mengatakan : Maka Al-A’masy pun berpaling memandang kami seraya berkata, “Lihatlah orang ini, jenggotnya sanggup menanggung hafalan … Continue reading
BIOGRAFI RINGKAS AN-NAWAWI RAHIMAHULLAH
Nama dan nasabnya Nama beliau adalah Yahya bin Syaraf bin Murri bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum’ah bin Hizam, An-Nawawi, Ad-Dimasyqi, Asy-Syafi’i, dijuluki dengan Muhyiddin (artinya; penghidup agama) meskipun beliau sendiri tidak menyukai julukan itu dan berkun-yah Abu … Continue reading